Seminar Mengenai Contractual Dispute dan NDRC Berakhir

Selesai sudah gelaran seminar dua hari mengenai contractual dispute atau perselisihan kontrak pemain dan NDRC (National Dispute Resolution Chamber atau badan penyelesaian sengketa nasional). Acara ini diadakan oleh PSSI dari tanggal 28-29 Maret 2024 di Jakarta.

Di hari kedua, Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria tetap hadir, ditemani oleh perwakilan Liga Indonesia Baru Asep Saputra dan mantan Ketua NDRC Amir Burhanuddin.

Pembahasannya mengenai biaya maksimal yang diterima oleh agen (maximum agent fee) yang juga dibawakan oleh Dev Kumar Parmar.

Dilanjutkan mengenai apa itu NDRC yang dibawakan oleh Rizky Fatmala.

Pemberi materi dan peserta lebih aktif dalam berinteraksi. Masukan, saran dan berbagai pertanyaan terlontar dari para peserta.

Dev Kumar Parmar, pemberi materi memperkenalkan diri. "Nama saya Dev Kumar Parmar, saya adalah pengacara olah raga Internasional yang bermarkas di London, saya sudah bekerja di pengacara industri olah raga selama 14 tahun, kebanyakan pekerjaan kami di sepak bola. Walaupun begitu, kami juga bekerja untuk menangani tinju, MMA (Mix Martial Arts), angkat besi, bola voli, e-sports, dan lain-lain," bukanya, Jumat (29/3).

Berikutnya dia menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke Indonesia.

"Ini adalah aktifitas inagural yang diselenggarakan oleh PSSI, di mana mereka mencari pengajaran dan meningkatkan kemampuan para anggotanya, ini adalah inisiatif luar biasa yang sudah dilakukan oleh federasi, saya merasa terhormat datang kesini sebagai pembicara tamu dan perdana datang ke Indonesia, untuk membantu mengajarkan proses pembelajaran. jadi sejauh ini berjalan dengan baik," jelasnya.

Kemudian dia mengatakan kalau materi yang diberikan adalah mengenai FIFA Regulatry System dan juga beberapa proses sistem legal yang ada di football tribunal serta kemungkinan banding ke court of arbitration yang mereka kejar.

"Beberapa peserta yang hadir saat ini merupakan perwakilan dari klub-klub yang ada di Indonesia, jadi mereka ada kekhawatiran mengenai kestabilan kontrak pemain dan dimana mereka mengadakan pendekatan dengan pemain, terutama saat masa kontra pemain berakhir," tuturnya.

"Kami bahas semuanya dalam sesi dua jam, dan besok paginya kami akan membahas mengenai transfer pemain dan hubungan antara klub dan agen pemain, serta banyak detail lainnya."

"Faktanya bahwa PSSI mengadakan kegiatan ini bersama, itu adalah bukti kuat perhatiannya tidak hanya sebagai federasi, di lihat juga dari banyaknya peserta yang datang, keinginan mereka kuat untuk mengembangkan ilmu dan memperbaiki sistem mereka. Saya berharap dengan sesi ini, dimana ini perdana, dapat memungkinkan klub-klub bertambah kuat, dapat lebih mengerti mengenai ekosistem sepak bola dan juga untuk administrasi sepak bola Indonesia semakin meningkat. Jika adminsitrasi sepak bola meningkat, pastinya sepak bola Indonesia juga dapat lebih baik," lanjut pria asal Inggris itu.

Terakhir, salah satu peserta mengungkapkan betapa bermanfaatnya kegiatan yang diinisiasi oleh PSSI.

"Acara ini sangat bagus ya, buat membantu para klub-klub untuk semakin mengerti juga apa isi kontrak dan segala macamnya dan semoga ini bisa membantu klub dan semoga PSSI bisa cepat berbenah untuk lebih membantu kita lagi para klub, untuk membantu mengatur semua kontrak agar semua bisa berjalan dengan lebih baik dan saling menguntungkan, baik pemain, klub dan agen pemain," ungkap Randy Julio.