PSSI Akan Tingkatkan Kursus Kepelatihan

Pemain hebat lahir dari pelatih hebat pula. Hal ini disampaikan Direktur teknik PSSI Danurwindo saat mengawali penyampaian rencana PSSI dalam penambahan jumlah sekolah pelatih pada tahun 2020. Danurwindo mengungkapkan, sejak 2017, PSSI lewat Divisi HPU PSSI (High Performance Unit) telah mencetak lebih dari 4.000 pelatih mulai dari yang paling dasar lisensi D hingga mereka yang kini berlisensi AFC Pro.

"Dalam membangun sepak bola, kita harus mulai dengan membangun pondasi yang kuat. Mulai dari membangun grassroots hingga rumahnya harus dibuat dengan baik" ungkap Danurwindo, yang juga mantan pelatih Tim Nasional Indonesia.

Dia juga menambahkan bahwa, pada tahun 2017 adalah era baru PSSI dalam football development yang ditandai dengan lahirnya Filanesia "Filanesia merupakan panduan dalam melatih sepak bola sesuai dengan karakter dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia yang di terjemahkan ke dalam pembinaan usia muda. Dengan adanya karakteristik filosofi, maka dibutuhkan pelatih yang mampu menjalankannya, oleh karena itu bersamaan pula lahirlah sekolah pelatih. "

Pada tahun 2019, PSSI telah melahirkan total 2.442 pelatih di berbagai level. Dimulai dengan lisensi D yang bekerja sama dengan anggota Asprov di daerah telah melaksanakan total 76 kursus dengan jumlah partisipan 1941 pelatih, dilanjutkan dengan lisensi C dengan total Kursus 15 dan jumlah peserta 360. Sedangkan untuk jenjang lebih tinggi seperti lisensi B ada 4 kursus dengan total peserta 94 dan lisensi A ada 1 kursus dengan total 23 peserta.

Pada tahun 2019 juga di tandai dengan kelulusan 24 pelatih dengan lisensi AFC Pro yang salah satu modulnya adalah berangkat ke Spanyol untuk observasi klub profesional.

Pada tahun 2020, PSSI menargetkan untuk membuat lebih banyak kursus kepelatihan seperti untuk lisensi B, jika pada tahun 2019 hanya ada 4, maka pada tahun 2020 di targetkan mampu melaksanakan sebanyak 16 kursus.

Menurut Danurwindo, peningkatan kuantitas pelatih harus juga diimbangi dengan peningkatan kualitas instruktur. Oleh karena itu sejak 2019 PSSI juga menargetkan peningkatan kualitas instuktur melalui program "Instructor for instructor" bisa kembali dilakukan pada tahun 2020.

"Tujuan akhirnya adalah Sepak Bola Indonesia bisa memiliki Instruktur terbaik, pelatih terbaik, pemain terbaik untuk performa yang terbaik pula," jelas Danurwindo