Menindaklanjuti hasil pembicaraan sebelumnya mengenai perkembangan sepakbola wanita di Indonesia, pada hari Senin tanggal 13 Maret 2023 di kantor PSSI, salah satu perwakilan dari FIFA Simon Toselli (FIFA Women’s Football Expert) datang dan melihat secara langsung ke tempat latihan tim sepak bola wanita Pra PON DKI Jakarta di Lapangan Kingkong, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (15/3).
Sebelum ke lapangan, paginya Simon datang lagi ke kantor PSSI untuk mematangkan persiapan yang akan dilakukannya bersama tim PSSI yang terdiri dari Head of Womens Football PSSI Papat Yunisal.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan baik yang sudah diberikan untuk bertemu dengan PSSI. Kedatangan saya untuk menjelaskan program FIFA dalam mendukung sepakbola wanita di dunia. Kami di FIFA memiliki delapan program. Dari membantu meningkatkan sepakbola wanita (bagaimana strateginya), pengembangan kompetisi, kampanye sepakbola wanita, club lisensing sepak bola wanita, peningkatan kapasitas administrasi untuk sepakbola wanita, kursus pelatih sepakbola wanita, coach mentorship, hingga leadership,” jelasnya.
“Saya bertemu dengan bu Papat untuk menjelaskan dan kita harap nanti kalau PSSI mau, kita boleh kolaborasi dan membantu perkembangan sepakbola wanita di Indonesia. Saya tidak banyak tahu mengenai sepakbola wanita di Indonesia, tapi kalau Indonesia masuk program kami, akan dibantu. Ada juga dukungan riil dari FIFA langsung ke PSSI, kita bisa membuat strategi untuk tiga tahun kedepan, kita bisa melihat sistem kompetisi dan menganalisisnya bersama serta membangun brand yang positif,” sambungnya.
Hari ini Simon menjelaskan agendanya. “Hari ini kabar baiknya saya bisa memperkenalkan program FIFA secara langsung dan mendengarkan apa yang terjadi di PSSI, tadi pagi bu Papat dan tim sudah menjelaskannya. Sore ini saya ingin melihat level para pemain dan pelatih dari sepakbola wanita di Indonesia. Dua jam kami disini (jam 14.00 – 16.00 WIB) bagaimana mereka berlatih, bisa saya lihat langsung. Saya senang dan menikmati bisa melakukan ini. Latihan mereka bagus dan pemain oke,” tukasnya.
Simon berharap sepakbola wanita di Indonesia bisa berkembang pesat. “Saat ini sepakbola wanita di dunia sudah terbang jauh, apalagi sudah ada piala dunianya nanti di Australia. Indonesia punya banyak talenta dan pemain. Kualitas pasti ada. Kalau kita bisa bangun suatu sistem yang stabil serta berstruktur, saya rasa dan pastikan contohnya dalam lima tahun kedepan, Indonesia bisa berhasil menyusul negara-negara lain. Dengan grassroot dan kompetisi yang bagus, akan jadi bintang,” tegasnya.
Sementara itu menurut Papat Yunisal, “FIFA menawarkan delapan program yang nantinya kira-kira kita perlukan. Mulai dari kompetisinya, youthnya, festivalnya, jersey, club lisensing, administratornya. Jadi ini menurut saya luar biasa. Selama ini kita juga sudah dibantu juga (oleh FIFA), tapi ini lebih lengkap, lebih fokus, dan saya juga mengharapkan dari FIFA ini ada juga kunjungan ke beberapa daerah, supaya untuk menguatkan bahwa ini benar sepakbola bukan main-main,” kata Papat.
Dia menilai ada beberapa lini yang harus lebih dikembangkan dalam sepakbola wanita di Indonesia dengan adanya bantuan dari FIFA. “Pertama yang terpenting adalah kampanye menganai sepakbola wanita itu sendiri. Untuk sosialisasi ke beberapa provinsi, kedua grassrootnya, lalu festivalnya dan kita harus berkolaborasi dengan dinas pendidikan karena dari sekolah itu, sangat berkaitan. Antara karir dan sekolahnya pemain. Itu agara sepakbola kita menjadi industri nantinya,” jelasnya.
Dari kedatangan Simon ke tempat latihan hari ini, Papat berharap FIFA akan memberikan bantuan nyata. “Dengan dia melihat langsung kegiatan sepakbola wanita disini, Simon bisa langsung memberikan saran dan bantuan apa yang paling dibutuhkan Indonesia dalam mengembangkan sepakbola wanita,” tutup Papat.