Keberagaman Menyatukan Kekompakan Timnas U-16

Anggota tim nasional Indonesia U-16 pada pemusatan latihan tahap kedua diisi pemain-pemain yang berasal dari hampir setiap pulau yang ada di Indonesia. Hal ini menjadi identitas dan istilah Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu juga tertancap dengan baik dalam tim besutan pelatih, Fakhri Husaini.

Mereka hampir mewakili tiap-tiap daerah dari Sabang hingga Merauke. Dari ujung barat Indonesia hingga ujung timur. Mulai dari Aceh yang diwakili Muhammad Reza Fauzan, dari Sumatera Barat ada Fadillah Nur Rahman. Perwakilan dari pulau Jawa ada Brylian Aldama, dan Amiruddin Bagas.

Sementara dari pulau Sulawesi ada Hamsa Lestaluhu dan Muhammad Talaohu. Pulau Kalimantan diwakili oleh Ahmad Rusadi. Dari Bali ada Komang Teguh. Terakhir dari Papua Barat ada Muhammad Fajar yang merupakan pemain jebolan Piala Soeratin 2017.

“Kami ingin tim ini bisa membawa identitas negara ini apalagi kita nanti akan bertanding diberbagai ajang Internasional seperti turnamen Jenesys di Jepang dan Piala AFC U-16 2018 di Malaysia. Sepak bola juga merupakan salah satu olah raga yang paling diminati dari Sabang hingga Merauke juga sebagai alat pemersatu bangsa. Meskipun berbeda-beda, tetapi mereka tetap satu. Yaitu timnas U-16,” kata Fakhri.

“Namun saya tidak ingin terbelenggu bahwa tim ini dianggap harus terbentuk oleh pemain yang mewakili 34 provinsi yang ada di Indonesia. Tim ini terbentuk memang disebabkan oleh setiap individu pemain layak karena memiliki kemampuan untuk masuk tim nasional,” kata Fakhri lagi.

Menurut Fakhri, perbedaan asal daerah dari para pemain justru diharapkan bisa menyatukan pemain. “Sejauh ini cukup bagus. Pemain cukup kompak bekerja sama dengan baik di lapangan ataupun di luar lapangan. Bukan hanya pemain, pelatih hingga ofisial juga berasal dari daerah yang berbeda-beda. Kita ini satu keluarga disini,” tambah pelatih asal Aceh ini.

Menurut salah satu penggawa tim, Andre Oktaviansyah mengenai hal ini adalah bahwa dirinya bisa lebih mengenal orang lebih banyak dengan beraneka ragam sikap, budaya dan bahasa berbeda-beda meskipun teman-temannya berasal dari berbagai wilayah, klub yang ada di Indonesia.

“Coach mengatakan, kami harus bisa tetap terus menjaga kekompakan antara satu pemain dengan pemain lainnya tanpa harus melihat asalnya dari daerah apa, klubnya apa, dia pemain baru atau bukan. Kita harus tetap saling bantu bahu membahu bermain sebagai satu kesatuan tim, yaitu tim nasional Indonesia U-16,” katanya.

Dengan kekompakan tim akan tercipta kerja sama yang baik di dalam ataupun di luar lapangan. Tidak peduli dia pemain yang baru bergabung atau yang sudah lama bergabung. Tim harus berjalan untuk satu tujuan yakni memberikan kemenangan bagi Indonesia.